| Ini adalah Blog Indonesia saya | Blog Inggris | Blog Non-Serious |
| This is my English Blog | English Blog | Non-Serious Blog |

Minggu, 22 April 2012

Apes lagi di Singapura - Pesawat Garuda ketabrak container Singapore Airlines


PK-GFI dan kontainer yang menabraknya di SIN


Hari Minggu kemarin, pesawat Boeing 737-800 Garuda Indonesia, PK-GFI tertabrak sebuah kontainer bagasi milik Singapore Airlines ketika sedang parkir di Bandara Changi, Singapura. Pesawat langsung di grounded karena kerusakan akibat tabrakan tersebut dan 50 penumpang penerbangan GA841 Singapura-Denpasar harus dipindahkan ke penerbangan lainnya.

Kontainer SQ yang menabrak
Benturan dekat static port











Titik tabrakan berada dibawah dan dibelakang pintu L1 dan sangat dekat dengan static port pesawat (yang digunakan untuk altimeter pesawat).

7 inci yang sangat mahal!
Untuk menggambarkan dalamnya kerusakan akibat tabrakan, foto yang ada dikiri menggambarkan penetrasi kerusakan sekitar 7 inci, dengan kemungkinan besar bahwa pressure hull pesawat bocor dan harus direparasi.

Kabar mengenai insiden ini kemudian cepat hilang dari situs-situs berita (termasuk situs-situs penerbangan), namun pesawat tetap berada di Singapura selama melakukan perbaikan.




Malam ini (21 April 2012), PK-GFI terlihat berada di remote apron di sisi utara Terminal 1 Bandara Changi, Singapura. Bagian depan pesawat terlihat ditutupi oleh semacam tenda berwarna putih. Seseorang yang menggunakan nama @TCG_Aviation di Twitter mengambil foto PK-GFI, setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat dari Kuala Lumpur.
@TCG_Aviation: What is Garuda's 737 white cover doing over forward fuselage at SIN Airport? #airchat http://pic.twitter.com/8qijm5HT
Foto:
Photo by: TCG_Aviation

Terlihat jelas sebagian badan pesawat ditutupi tenda putih sehingga kita tidak bisa melihat pekerjaan yang sedang atau telah dilakukan. PK-GFI (msn 36806) pertama terbang pada tanggal 7 Oktober 2010, dan disewa dari GECAS oleh Garuda, dan telah terbang di Garuda sejak 22 Oktober 2010.

Dalam sebuah seminar di Jakara belum lama ini, VP Corporate Quality, Safety & Environment Management Garuda Indonesia, Capt. Novianto Herupratomo, mengatakan bahwa meskipun tingkat keselamatan penerbangan Garuda membaik dalam satu dekade terakhir, angka kejadian Near Collision (dari TCAS Resolution Advisory) dan Ramp/Ground Incidents, adalah 2 faktor ancaman keselamatan tertinggi di Garuda di tahun 2011.

Sayangnya 2 faktor tersebut bisa dibilang berada diluar kendali maskapai, seperti yang telah dicontohkan oleh kejadian di Singapura ini.  


Near-Collision dan Ramp/Ground incident
tetap mengganggu angka keselamatan
Garuda
Kinerja keselamatan Garuda terus membaik
meskipun dihantui safety threat factors
diluar kendali mereka




Kadangkala, kita mau berusaha sekeras apapun, kita tetap tidak bisa menang melawan nasib apes. Cuman kenapa saya merasa kok sepertinya dari semua bandara diluar Indonesia, Garuda paling sering terkena apes di Singapura untuk masalah ramp/ground incidents?

Eh, tapi... kali ini... siapa yang bakal bayar tagihan repair nya yah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar