Pesawat HS748 bekas Bouraq/Bali Air ini akan meneruskan karirnya di darat sebagai ruang kelas dan perpustakaan untuk lebih dari 90 anak-anak sekolah TK di Jawa Timur. Sedangkan kokpit pesawat akan dipreservasi sebagai media pembelajaran. Kepala sekolah mengatakan dia ingin anak-anak murid bisa mempunyai cita-cita, sedangkan untuk mau pergi melihat pesawat terbang, mereka harus pergi beberapa kan ke Bandara terdekat. Menurut laporan dari ANTV ini, pesawat dibeli dengan harga sekitar 700 juta Rupiah dan dibawa oleh truk dari Bandara Juanda.
Yang cukup menarik adalah kasus hutang piutang Bouraq Air dan Bali Air yang gulung tikar di tahun 2005 dan penyelesaian hutang piutangnya belum juga selesai hingga sekarang. Pesawat HS-748 ini sempat terlihat diparkir di bandara Adi Sucipto Yogyakarta, sebelum akhirnya terlihat di bandara Juanda, Surabaya, beserta dengan pesawat-pesawat ex-Bouraq lainnya. Namun daripada pesawat dibesi-tuakan, tugas baru pesawat ini saya rasa lebih cocok sebagai "pensiun yang terhormat."
sangat disayangkan, sekarang pesawat tergolek tak berdaya di pinggir jalan didaerah Batu, Malang. Tepatnya dijalan menuju Jatim Park 1 dan 2. TK Al-Fallah tempat pesawat ini diistirahatkan sudah tidak beroperasi dengan ditutup mengunakan seng. Tapi TK Al-Fallah sendiri masih beroperasi didaerah Batu juga dan memiliki Boeing 737-200 eks-Merpati dan Cassa 212 eks-Dirgantara Air Service (DAS) didepan kelasnya.
BalasHapus