| Ini adalah Blog Indonesia saya | Blog Inggris | Blog Non-Serious |
| This is my English Blog | English Blog | Non-Serious Blog |

Rabu, 30 Mei 2012

Kenapa fans fanatik A320 dan B738 sama-sama benci saya!


Saya tidak suka debat Airbus vs Boeing. Ya, saya benar² tidak suka! Di forum² online mengenai penerbangan, sebelum selusin reply tercapai, fans fanatik (ya, pengikut² buta!) mulai membajak topik tersebut dengan gombalan² marketing dan sampah, dan kaum fanatik masing² sisi secara langsung atau tidak langsung, mengakibatkan fakta² yang dibahas, tenggelam (hanya karena tidak sesuai dengan gombalan yang mereka ingin sampaikan).

Suatu hari, saya memutuskan, OK, sudah CUKUP! Lalu saya membuat perbandingan konsumsi bahan bakar antara Boeing 737-800W (winglet) dengan A320 (versi yang menggunakan mesin CFM56-5B dan IAE V2500-A5). Setiap kali yang memuat posting dengan informasi tersebut, hasilnya adalah diskusi topik langsung mati mendadak (karena fans² buta masing² pihak tidak ada tempat untuk bergerak atau ngeles), atau topik malah menjadi tempat adu debat kusir yang kalau masing² pihak diberi senjata, hasilnya akan lebih parah daripada perang dunia ke-tiga!

Mari kita lihat perbandingannya:

Konsumsi Bahan Bakar untuk mengangkut kapasitas maksimum
Ini gampang, A320 menang dari segi konsumsi, namu 737-800 bisa mengangkut kursi yang lebih banyak sehingga konsumsi per kursinya lebih rendah.

Konsumsi Bahan Bakar dengan kapasitas/muatan 180 dan 165 kursi:

Begitu anda terbang lebih jauh dari 500 Nautical Mile, A320 dengan mesin IAE menang mutlak. A320 yang menggunakan mesin CFM56-5B, baru mulai menang melawan 737-800 setelah jarak 600 Nautical Mile.

Konsumsi bahan bakar dengan mengangkut 100 kursi:

Dengan muatan yang ringan ini, hasilnya memperlihatkan bahwa meskipun A320 menang (lagi) diatas 600 Nautical Mile), berat badan pesawatnya yang lebih tinggi membuatnya kalah untuk rute² pendek.


Konsumsi bahan bakar dengan mengangkut muatan seberat 20 ton

Perbandingan ini dibuat karena airline tidak hanya membandingan biaya per kursi. Kargo, juga penting sebagai sumber pendapatan untuk penerbangan angkutan penumpang. Jadi perbandingan konsumsi bahan bakar berdasarkan berat muatan bisa menjadi indikasi potensi keuntungan.

Dalam kasus ini, A320 dengan mesin IAE mulai menang melawan 737-800W dengan jarak penerbangan hanya 300 Nautical Mile saya, sedangkan A320 dengan mesin CFM lagi² membutuhkan jarak 600 Nautical Mile untuk bisa menang melawan 737-800W.

Perbandingan Waktu tempuh

JADI MANA YANG LEBIH BAGUS?
Jawaban: TERGANTUNG!
Jika airline saya rute²nya kebanyakan dibawah 350 nautical mile, jika melihat hanya dari segi konsumsi bahan bakar, saya bisa dibilang goblok untuk memilih A320 dengan mesin CFM56. Namun jika rute² saya kebanyakan diatas 500 nautical mile, saya bisa dibilang goblok jika memilih 737-800W.

Namun, tentunya, realitanya tidak semudah itu. Kita masih melihat banyak 737-800W keluar dari pabriknya di Seattle. Jika harga bahan bakar sedang tinggi, tentunya A320 dengan mesin IAE sangat menarik. Nah, meskipun harga bahan bakar memang menjadi faktor yang penting, masih ada faktor² lain yang harus dipertimbang. Biaya pemeliharaan (Maintenance Cost) salah satunya. Mesin CFM56 sangat murah biaya pemeliharannya dibanding mesin IAE V2500 yang lebih reliable dan tahan lama, namun pemeliharaan airframe angkanya sangat mirip antara A320 dan 737-800. Harga mesin pesawat juga mempengaruhi keputusan, dimana IAE V2500, lebih mahal dibanding CFM56.

Banyak faktor² yang harus dipertimbangkan. 737-800 dan A320 sangat kompetitif satu sama lain, sehingga, keunggulan satu dari yang lain, bisa² hanya dikarenakan hal yang sepele seperti siapa yang bersin di saat yang salah sewaktu negosiasi harga!

5 komentar:

  1. Kalau saya perhatikan sih, debat antara dua raksasa perusahaan itu tidak akan pernah selesai, karena pada dasarnya mereka beda filosofi. Dari perbedaan filosofi filosofi itulah mereka menghasilkan produk yang pada dasarnya sama-sama pesawat tapi beda secara spesifik dalam berbagai sudut.

    Setiap airline sebagai operator pesawat harus dapat melihat dari berbagai sudut dalam memilih mana yang cocok untuk operasional mereka. Dengan kata lain harus memiliki "wise decision" dalam berbisnis.

    - Mirza -

    BalasHapus
  2. I love both..Airbus A320 and Boeing 737 NG.

    BalasHapus
  3. I love both..Airbus A320 and Boeing 737 NG.

    BalasHapus